Skala dan Koordinat

 

Skala peta

Prinsip peta adalah pengecilan wilayah permukaan bumi di bidang datar. Makanya, skala peta termasuk bagian terpenting di peta. Skala didefinisikan sebagai perbandingan lurus jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dalam satuan ukuran yang sama. Skala peta memiliki rumus sebagai berikut:


   
Ada  dua  macam jenis  skala,  yaitu  :

 Skala  angka  (skala  numerik)

Skala  angka disebut juga  skala  perbandingan. Contoh  Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak  1 cm  pada peta sama dengan 10.000  cm  di per- mukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100 m atau  0,1 km jarak  yang sebenarnya.

Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang sebenarnya dari kota  A ke kota  B adalah 5 cm X 10.000  cm = 50.000  cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.

2.      Skala  garis

Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian- bagian yang sama. Panjang masing-masing ruas  = 1 cm.  Mari kita pelajari contoh skala  garis  berikut ini.



Skala garis  di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya


Perbedaan Peta Skala 1:10.000, 1:25.000, 1:50.000, dan 1:250.000 Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia)

NO

 

Skala 1:10.000

 

Skala 1:25.000

 

Skala 1:50.000

 

Skala 1:250.000

 

1

Mencakup      daerah dengan ukuran 2’30”

lintang    dan               2’30” bujur

Mencakup      daerah dengan ukuran 7,5’

lintang     dan      7,5’ bujur.

Mencakup daerah dengan ukuran 15’ lintang dan 15’ bujur.

Mencakup daerah dengan ukuran 1o00’ Lintang dan 1o30’

Bujur.

2

Selang             kontur adalah tiap 5 meter, dengan            kontur indeks tiap 20 meter dan                  kontur

pembantu adalah setengah dari harga garis kontur. (tiap 2,5 m)

Selang             kontur digambarkan tiap 12,5 m, dengan indeks             kontur digambarkan tiap empat selang kontur (50 m), dan kontur bantu              adalah setengah dari nilai garis kontur (tiap

6,25 m).

Selang             kontur digambarkan tiap 25 m, dengan indeks kontur digambarkan tiap empat selang kontur (100 m), dan kontur bantu adalah setengah dari nilai garis kontur (tiap 12,5 m).

Selang             kontur adalah tiap 125 meter,           dengan kontur indeks tiap

500 meter dan kontur pembantu adalah setengah dari harga garis kontur (tiap 62,5 m)

3

Gratikul digambarkan setiap

10    menit    dengan garis penuh.

Gratikul digambarkan tiap 30” dengan garis penuh berwarna biru.

Gratikul digambarkan tiap 1’ (menit) dengan garis

penuh         berwarna biru.

Gratikul digambarkan tiap 10 menit dengan garis penuh.

4

Hanya              dapat

dilakukan         untuk

lembat           khusus

kearah samping maksimum kurang lebih 15 cm.

Penambahan cakupan lembar ke samping    kiri   atau kanan               dapat dilakukan      sampai dengan   1’30”   atau

100 mm. Sedangkan penambahan cakupan lembar ke atas atau ke bawah dapat          dilakukan sampai    dengan    1’

atau 70 mm.

Penambahan cakupan lembar ke samping kiri atau kanan dan/atau penambahan cakupan lembar ke atas atau ke bawaah masing-masing sampai dengan 2’

atau 100 mm.

Hanya              dapat

dilakukan untuk lembar khusus ke arah             samping maksimum kurang lebih 15cm















]

Contoh Peta Skala 1:10.000


 

Contoh Peta Skala 1:25.000 

  

Contoh Peta Skala 1:50.000


Contoh Peta Skala 1:250.000


Proyeksi Peta

Ditinjau dari bidang proyeksi yang digunakan

Terdapat tiga sistem proyeksi peta yaitu :

1. Proyeksi kerucut, bidang proyeksinya adalah bidang kerucut ; suatu kerucut diletakan pada bumi dan menyinggung bola bumi sepanjang suatu lingkaran. 

 

2  2. Proyeksi silinder, bidang proyeksinya bidang silinder; suatu silinder diletakan pada bumi dan kemudian didatarkan.


 

3.    3. Proyeksi azimuthal (zenithal), bidang proyeksinya bidang datar.


 

Ditinjau dari distorsi yang diakibatkan :

1. Proyeksi konform, sudut dipermukaan bumi sama dengan sudut pada bidang proyeksi; daerah-daerah kecil pada peta sama sebangun dengan yang ada dipermukaan bumi. Pemakaian proyeksi konform baik untuk memperlihatkan arah.

2. Proyeksi equivalent, luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi pada skala yang sama.

3. Proyeksi equidistant, jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi pada skala yang sama.

 

Ditinjau dari orientasi/kedudukan garis karakteristik ;



1.  Proyeksi normal, garis karakteristiknya berimpit dengan sumbu bumi.

2.  Proyeksi  miring (oblique), garis karakteristiknya membentuk sudut  dengan sumbu bumi.

3.  Proyeksi transversal (transverse), garis karakteristiknya tegak lurus dengan sumbu bumi.

      

 

Koordinat Peta

Dasar utama dari pembuatan peta adalah pengadaan sistem koordinat yang dapat menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya; suatu sistem koordinat titik di permukaan bumi dimana posisinya ditentukan oleh perpotongan dua buah garis lengkung bumi, yaitu garis meridian (longitude) dan garis paralel (latitude). Untuk menentukan lokasi suatu tempat di peta, digunakan sistem proyeksi agar koordinat geodetik dapat diubah menjadi koordinat dua dimensi. Datum dan proyeksi peta jika diaplikasikan kedalam grid lokasi referensi, akan menghasilkan sistem grid untuk melakukan plotting lokasi. Koordinat dalam sistem proyeksi peta umumnya berupa northing (N) dan easting (E) dengan satuan meter.

Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yg menentukan bagaimana menentukan posisi suatu tempat di muka bumi ini.Dengan adanya sistem koordinat, masyarakat menjadi saling memahami posisi masing-masing di permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi lebih mudah.

Jenis Sistem Koordinat :

Saat ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu sistem koordinat BUJUR-LINTANG dan sistem koordinat UTM (Universal Transverse). 

Universal Transverse Mercator 

Sistem Proyeksi Koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian proyeksi Transverse Mercator untuk global dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri.

Lintang dan Bujur 

Garis bujur terdiri dari dua garis, yaitu bujur barat dan timur. Garis bujur barat terletak di sebelah barat Greenwich dan garis bujur timur terletak di sebelah timur Greenwich. Sementara itu, garis lintang atau latitude merupakan garis khayal yang melingkari bumi dan ditarik dari barat hingga timur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartografi